APR Usung Inovasi Viscose-Rayon dan Jakarta Fashion Hub di Indo Intertex 2025.

 


astakajambi.com,-  Asia Pacific Rayon (APR) kembali berpartisipasi dalam ajang Indo Intertex 2025 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara, pada 15–17 April 2025. Ini menjadi keikutsertaan ketujuh kalinya secara berturut-turut dalam pameran tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Tahun ini, APR menampilkan platform kreatif Jakarta Fashion Hub (JFH) untuk pertama kalinya. JFH merupakan inisiatif yang dibentuk sejak 2021 untuk mendukung para pelaku industri kreatif, khususnya di bidang fesyen dan tekstil berkelanjutan di Indonesia.

Selama tiga hari pameran, JFH menghadirkan berbagai workshop bertema fesyen berkelanjutan dengan semangat "Connect, Collaborate, and Create". Pengunjung dapat berkonsultasi kain secara gratis dan melihat langsung koleksi garmen berbahan viscose-rayon yang siap dibeli.

Pada penampilan perdananya, JFH berkolaborasi dengan KaIND, merek lokal yang memodernisasi tenun dan batik, untuk menampilkan kain hasil tenun benang viscose APR dalam bentuk busana berkualitas dan ramah lingkungan.

Rangkaian workshop JFH juga menggandeng berbagai institusi kreatif. Di hari pertama, JFH bersama Sparks Fashion Academy menggelar "Expert Talk & Fashion Business Workshop" guna membekali desainer muda dan calon wirausaha dengan wawasan dunia fesyen.

Hari kedua, JFH berkolaborasi dengan Torenda dan Jakarta Fashion and Art School dalam dua sesi workshop, antara lain eco-printing pada viscose biodegradable serta mini draping workshop. Sementara di hari terakhir, JFH menghadirkan Fashion Crafty dalam tiga sesi workshop seputar desain busana digital, ilustrasi 3D, hingga tren fesyen dan bisnis 2025.

Head of APR, Aryo Oetomo, menyampaikan bahwa JFH menjadi wadah ideal untuk menghubungkan desainer dan merek lokal dengan inovasi tekstil berkelanjutan.

"Melalui JFH, kami ingin membantu pelaku industri mode berkembang dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan," ujar Aryo.

Selain JFH, APR juga menampilkan berbagai koleksi berbahan viscose-rayon dan Lyocell, hasil produksi APR dan Sateri, di bawah tema “Grow for Good, Grow with APR”. Koleksi tersebut mencakup pakaian olahraga, modest wear, hingga pakaian dalam, hasil kolaborasi dengan lima mitra: Sahabat Textile, Sentro Textile & Garment, Sinaran Denim, Manunggal Adipura, dan Agungtex.

APR meyakini bahwa kolaborasi di seluruh rantai pasok—dari hulu, tengah, hingga hilir—dapat mendorong pertumbuhan industri tekstil berkelanjutan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang menyempatkan diri mengunjungi booth APR mengapresiasi inisiatif tersebut. "Langkah APR membuktikan pentingnya sinergi untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur nasional," ujarnya.

Aryo menambahkan, Indo Intertex 2025 menjadi momentum penting bagi APR untuk menyampaikan visi dalam membangun masa depan industri tekstil yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Serat viscose-rayon APR berasal dari bahan baku terbarukan, dapat dilacak, dan mudah terurai secara alami. Produk APR juga telah mengantongi berbagai sertifikasi seperti OK Biodegradable, OEKO-TEX, serta FKT "Medically Tested", sehingga aman bagi kulit dan bersifat hipoalergenik.

Operasional APR juga telah mengadopsi standar industri global, seperti EU BAT Polymer BREF dan standar tertinggi ZDHC untuk serat selulosa buatan. Langkah ini sejalan dengan target keberlanjutan APR2030 yang mengusung sistem produksi bersih dan closed-loop.

Salah satu peserta workshop, Trilia, mengaku antusias mengikuti acara ini. “Banyak ilmu baru yang saya dapat, terutama tentang viscose-rayon. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” katanya.

sumber : kompas.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama