![]() |
astakajambi.com |
astakajambi.com,- Waktu makan pagi atau siang adalah momen penting bagi tubuh untuk mendapatkan energi. Namun, tak jarang setelah makan justru muncul rasa kantuk yang membuat banyak orang ingin beristirahat sejenak.
Julie Stefanski, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, menjelaskan bahwa kondisi ini cukup umum terjadi. Rasa mengantuk setelah makan dikenal sebagai postprandial somnolence atau yang lebih populer disebut food coma.
Sandra Arevalo, Direktur Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Rumah Sakit Montefiore Nyack, New York, sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan proses alami tubuh. Saat kita makan, aliran darah akan lebih banyak menuju sistem pencernaan untuk membantu mencerna makanan.
Tak hanya itu, tubuh juga bisa meningkatkan produksi serotonin setelah makan, yaitu neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati dan rasa kantuk. Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika makanan mengandung banyak triptofan—asam amino yang ditemukan dalam sumber protein seperti ayam, keju, dan ikan.
Meski rasa kantuk setelah makan tidak selalu menjadi tanda masalah kesehatan, ada beberapa faktor yang bisa memperburuk kondisi ini, sehingga aktivitas setelah makan terasa lebih berat. Beberapa hal yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Makanan Berat atau Terlalu Manis
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar atau yang tinggi kalori dapat membuat tubuh lelah. Banyak orang cenderung makan berlebihan, terutama saat terganggu oleh berbagai kesibukan.
Arevalo juga menambahkan bahwa melewatkan sarapan bisa memicu makan berlebihan di waktu berikutnya, yang berdampak pada sulitnya mengendalikan nafsu makan.
“Jika merasa sangat mengantuk setelah makan, cobalah mengurangi porsi makan agar tidak berlebihan,” kata Stefanski. “Apa pun jenis makanannya—karbohidrat, lemak, maupun protein—jika dikonsumsi terlalu banyak, tubuh akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencernanya.”
2. Kurang Tidur
Kristin Kirkpatrick, ahli diet dari Cleveland Clinic, menekankan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur hormon, termasuk hormon yang berpengaruh pada pencernaan.
Kurang tidur bisa menurunkan kadar leptin (hormon yang menandakan rasa kenyang) dan meningkatkan ghrelin (hormon yang merangsang rasa lapar). Hal ini dapat memperburuk kontrol diri dan memperbesar keinginan untuk makan.
3. Masalah Gula Darah
Rasa lelah berlebihan setelah makan juga bisa mengindikasikan adanya gangguan pada kadar gula darah.
“Jika tubuh kesulitan memetabolisme karbohidrat, kadar insulin bisa meningkat dan menyebabkan penurunan energi,” jelas Stefanski.
“Ketika kadar gula darah tetap tinggi setelah makan, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak efisien dalam memproses makanan, khususnya karbohidrat,” tambahnya.
Rasa Kantuk Setelah Makan: Normal atau Perlu Diwaspadai?
Waktu makan pagi atau siang adalah momen penting bagi tubuh untuk mendapatkan energi. Namun, tak jarang setelah makan justru muncul rasa kantuk yang membuat banyak orang ingin beristirahat sejenak.
Julie Stefanski, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, menjelaskan bahwa kondisi ini cukup umum terjadi. Rasa mengantuk setelah makan dikenal sebagai postprandial somnolence atau yang lebih populer disebut food coma.
Sandra Arevalo, Direktur Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Rumah Sakit Montefiore Nyack, New York, sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan proses alami tubuh. Saat kita makan, aliran darah akan lebih banyak menuju sistem pencernaan untuk membantu mencerna makanan.
Tak hanya itu, tubuh juga bisa meningkatkan produksi serotonin setelah makan, yaitu neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati dan rasa kantuk. Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika makanan mengandung banyak triptofan—asam amino yang ditemukan dalam sumber protein seperti ayam, keju, dan ikan.
Meski rasa kantuk setelah makan tidak selalu menjadi tanda masalah kesehatan, ada beberapa faktor yang bisa memperburuk kondisi ini, sehingga aktivitas setelah makan terasa lebih berat. Beberapa hal yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Makanan Berat atau Terlalu Manis
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar atau yang tinggi kalori dapat membuat tubuh lelah. Banyak orang cenderung makan berlebihan, terutama saat terganggu oleh berbagai kesibukan.
Arevalo juga menambahkan bahwa melewatkan sarapan bisa memicu makan berlebihan di waktu berikutnya, yang berdampak pada sulitnya mengendalikan nafsu makan.
“Jika merasa sangat mengantuk setelah makan, cobalah mengurangi porsi makan agar tidak berlebihan,” kata Stefanski. “Apa pun jenis makanannya—karbohidrat, lemak, maupun protein—jika dikonsumsi terlalu banyak, tubuh akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencernanya.”
2. Kurang Tidur
Kristin Kirkpatrick, ahli diet dari Cleveland Clinic, menekankan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur hormon, termasuk hormon yang berpengaruh pada pencernaan.
Kurang tidur bisa menurunkan kadar leptin (hormon yang menandakan rasa kenyang) dan meningkatkan ghrelin (hormon yang merangsang rasa lapar). Hal ini dapat memperburuk kontrol diri dan memperbesar keinginan untuk makan.
3. Masalah Gula Darah
Rasa lelah berlebihan setelah makan juga bisa mengindikasikan adanya gangguan pada kadar gula darah.
“Jika tubuh kesulitan memetabolisme karbohidrat, kadar insulin bisa meningkat dan menyebabkan penurunan energi,” jelas Stefanski.
“Ketika kadar gula darah tetap tinggi setelah makan, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak efisien dalam memproses makanan, khususnya karbohidrat,” tambahnya.
sumber : CNBC News